Cara Mengatasi Kecanduan Game Online

10 Cara Mengatasi Kecanduan Game Online Tahun 2024

Posted by

Main game online memang menyenangkan, apalagi banyak game mabar online yang dapat diunduh secara gratis saat ini. Banyak orang yang senang bermain game yang memungkinkan mabar dari jarak jauh Tapi apa jadinya jika ada seseorang yang kecanduan game online ?

Jumlah pengguna smartphone di Indonesia dapat mencapai 80% pada tahun 2022, dengan peningkatan 320 juta unduhan game mobile dibandingkan tahun sebelumnya.

Laman resmi MPR RI memperkirakan bahwa jumlah pemain game di Indonesia akan mencapai 127 juta pada tahun 2025. Tidak mengherankan bahwa Indonesia adalah negara Asia Tenggara dengan jumlah unduhan game terbanyak. Menurut Laporan State of Mobile Gaming 2023, Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia untuk unduhan game di Google Play.

Pada kesempatan kali ini Infokit, akan membahas artikel tentang kecanduan game online, penyebab kecanduan, dan cara mengatasinya.

Faktor Internal:

Faktor yang berkaitan dengan karakteristik, kepribadian, atau kondisi psikologis individu, seperti:

  • Kurangnya kontrol diri atau disiplin untuk mengatur waktu dan prioritas dalam bermain game online.
  • Rasa bosan, tidak puas, atau tidak bahagia dengan kehidupan nyata, sehingga mencari hiburan atau pelarian dalam game online.
  • Rendahnya harga diri, percaya diri, atau keterampilan sosial, sehingga merasa lebih nyaman dan dihargai dalam game online.
  • Adanya masalah atau konflik dalam keluarga, sekolah, atau pekerjaan, sehingga bermain game online sebagai cara untuk mengatasi stres atau menghindari masalah.
  • Adanya gangguan mental lain, seperti depresi, ansietas, ADHD, atau OCD, yang bisa memicu atau memperparah kecanduan game online.

Faktor Eksternal:

Faktor yang berkaitan dengan lingkungan, situasi, atau pengaruh dari orang lain, seperti:

  • Keseruan game online yang terus bermunculan, baik dari segi genre, fitur, grafik, suara, atau tantangan, yang membuat pemain semakin penasaran dan ingin mencoba.
  • Pertemanan di dunia maya yang terjalin melalui game online, yang membuat pemain merasa memiliki komunitas, dukungan, atau persahabatan yang sesuai dengan minatnya.
  • Iming-iming hadiah atau reward yang besar yang ditawarkan oleh game online, baik berupa uang, barang, atau prestasi, yang membuat pemain merasa tertantang dan termotivasi untuk bermain game online.
  • Kurangnya pengawasan, bimbingan, atau komunikasi dari orang tua, guru, atau atasan, yang membuat pemain bebas untuk bermain game online tanpa batasan atau konsekuensi.
  • Pengaruh dari teman sebaya, media sosial, atau selebriti, yang membuat pemain merasa harus mengikuti tren atau gaya hidup bermain game online.

Karena kecanduan game online menjadi lebih sulit untuk disembuhkan jika dibiarkan untuk waktu yang lama, itu bukanlah masalah kecil.

Salah satu tanda kecanduan game online adalah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain game, mengabaikan kesehatan Anda, melewatkan waktu makan dan aktivitas lainnya, dan merasa gelisah jika Anda tidak dapat melanjutkan permainan.

Beberapa bahaya yang mengintai dari kecanduan game online adalah dampak negatif pada kesehatan Anda dan hubungan sosial Anda.

1. Gangguan pada Kinerja Otak

Di era internet saat ini, kecanduan game online menjadi fenomena yang semakin meningkat dan telah menjadi masalah besar bagi kesehatan mental dan fisik. Gangguan fungsi otak adalah salah satu risiko yang dapat ditimbulkan.

Selama paparan berkepanjangan, otak melepaskan dopamin, neurotransmitter yang menyebabkan kenikmatan dan penghargaan. Peningkatan dopamin berulang ini dapat menyebabkan perubahan dalam sirkuit otak, terutama yang berkaitan dengan regulasi emosi dan impuls kontrol.

2. Sulit untuk Mengontrol Perilaku Impulsif

Dalam otak, pelepasan dopamin, neurotransmitter yang mengatur kenikmatan dan hadiah, dapat dipicu oleh bermain game online yang sering menawarkan tantangan dan penghargaan. Bahayanya terletak pada kesulitan mengendalikan perilaku impulsif.

Kecanduan game seringkali mendorong orang untuk terus bermain tanpa mempertimbangkan akibatnya dalam jangka panjang. Pelepasan dopamin yang berlebihan menyebabkan perubahan pada sirkuit otak.

Dalam jangka panjang, perilaku impulsif yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah dengan orang lain, masalah di tempat kerja, dan masalah keuangan. Ini juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan atau cedera.

3. Mengalami Kesulitan Tidur

Selain itu, kecanduan game online dikaitkan dengan gangguan tidur yang parah. Pemain game yang sangat tergila-gila seringkali mengorbankan waktu tidur mereka, bermain hingga larut malam atau bahkan begadang.

Kondisi tersebut mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang merupakan jam biologis internal yang mengatur siklus tidur dan bangun. Kelelahan, penurunan konsentrasi, dan masalah kesehatan lainnya, seperti penurunan sistem kekebalan tubuh dan risiko penyakit kronis, dapat disebabkan oleh gangguan tidur yang berkepanjangan.

4. Menyebabkan Gangguan Mata Karena Radiasi

Pastinya, memainkan game online selama berjam-jam atau setiap hari akan berdampak negatif pada kesehatan Anda, termasuk radiasi dari ponsel atau laptop dan kerusakan mata.

Radiasi dari hp dan laptop dapat menyebabkan kangker dan kualitas tidur buruk. Bermain game terlalu lama dapat menyebabkan mata letih, yang semakin lama akan menyebabkan cacat mata, yaitu rabun dekat, yang disertai dengan sakit kepala.

Kegiatan game lainnya dengan volume suara yang tinggi atau penggunaan headset yang melebihi batas suara dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

5. Jadi kurang aktif dan malas

Kekuatan fisik seseorang dipengaruhi oleh berbagai hal yang dipermudah oleh teknologi. Game online juga akan mengurangi aktivitas fisik, seperti permainan sepak bola, voli, dan lainnya.

6. Menjadi tidak peduli terhadap lingkungan Sekitarnya

Sekarang mereka tetap sibuk dengan ponsel mereka saat berkumpul dengan teman. Padahal, siswa harus tahu kapan menggunakannya dan tidak.

Selain itu, saat bersenang-senang bermain game online, mereka akan mengabaikan lingkungan dan menjadi anti sosial.

7. Remaja Semakin Boros Uang

Bermain game online membutuhkan internet, jadi kuota data internet akan terus digunakan, menyebabkan kuota internet menjadi boros. Hal ini akan menjadi lebih buruk jika orang tersebut tidak berpenghasilan dan bergantung pada orangtuanya.

Jadi, sebagai pelajar, Anda harus berhati-hati saat menggunakan game online sebagai media menghibur.

1. Meningkatkan Kemampuan Menggunakan Bahasa Inggris

Bahasa utama game di seluruh dunia adalah bahasa Inggris. Hal ini memberi pemain kesempatan untuk memperluas kosakata bahasa Inggris mereka.

Pada awalnya, Anda mungkin perlu membuka kamus setiap kali bermain, tetapi ketika Anda lebih memahami bahasa, kamus tidak lagi diperlukan. Bermain video game adalah cara lain untuk belajar bahasa selain di kelas.

2. Meningkatkan Kemampuan Pemikiran

Beberapa permainan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir pemain benar-benar diuji saat mereka bermain game karena mereka harus memutar otak mereka untuk menyelesaikan misi atau memecahkan teka-teki yang sulit.

Game juga mengajarkan mereka untuk membuat keputusan dengan cepat.

3. Meningkatkan Ketangkasan

Bermain video game dapat meningkatkan ketangkasan remaja, yang bermanfaat untuk aktivitas sehari-hari. Ada banyak jenis olahraga yang meningkatkan koordinasi antara tangan dan mata, tetapi bermain video game bisa menjadi alternatif yang lebih menarik.

4. Menghilangkan Kebosanan dan Stres

Remaja sering mengalami kebosanan dan stres karena rutinitas sehari-hari, seperti belajar, mengerjakan tugas, atau menghadapi masalah. Game online bisa menjadi salah satu cara untuk menghilangkan kebosanan dan stres, karena bisa memberikan hiburan dan kesenangan. 

Game online juga bisa meningkatkan mood dan emosi remaja, sehingga mereka bisa merasa lebih bahagia dan rileks.

5. Mendapatkan Uang dan Prestasi

Game online bisa menjadi sumber penghasilan dan prestasi bagi remaja, jika mereka memiliki bakat dan minat yang tinggi. Remaja bisa menjadi pemain game online profesional, yang bisa mengikuti turnamen, lomba, atau kompetisi game online, baik nasional maupun internasional.

Remaja juga bisa menjadi pembuat atau pengembang game online, yang bisa menjual atau mempromosikan game online yang mereka buat. Remaja juga bisa menjadi pengulas, penulis, atau pembicara game online, yang bisa memberikan informasi, tips, atau ulasan tentang game online kepada publik.

6. Melatih Kesabaran dan Sportivitas

Game online bisa melatih kesabaran dan sportivitas remaja, karena mereka harus menghadapi berbagai macam situasi, tantangan, dan lawan dalam game online. Remaja harus bisa bersabar dan tidak mudah menyerah, jika mereka mengalami kekalahan, kesulitan, atau kegagalan dalam game online.

Remaja juga harus bisa bersikap sportif dan menghargai, jika mereka menang atau kalah dalam game online. Remaja juga harus bisa menerima kritik, saran, atau masukan dari pemain game online lainnya, baik yang positif maupun negatif.

7. Melatih Kemampuan Problem Solving

Game online bisa melatih kemampuan problem solving remaja, karena mereka harus menemukan solusi atau jalan keluar dari berbagai macam masalah yang ada dalam game online.

Remaja harus bisa berpikir kritis, analitis, dan kreatif, untuk menyelesaikan misi, level, atau rintangan dalam game online. Remaja juga harus bisa beradaptasi, berkolaborasi, dan berkomunikasi, dengan pemain game online lainnya, untuk mencapai tujuan bersama dalam game online.

8. Menambahkan Teman dan Komunitas

Game online bisa menambahkan teman dan komunitas bagi remaja, karena mereka bisa berkenalan, berteman, atau bergabung dengan pemain game online lainnya, baik yang berasal dari daerah, negara, atau dunia yang sama maupun berbeda.

Remaja bisa memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, dengan berinteraksi dengan pemain game online yang memiliki latar belakang, budaya, atau bahasa yang beragam. Remaja juga bisa merasakan rasa memiliki, dukungan, atau persahabatan, dengan menjadi bagian dari komunitas game online yang sesuai dengan minat atau hobi mereka.

9. Meningkatkan Keterampilan Mengetik

Game online bisa meningkatkan keterampilan mengetik remaja, karena mereka harus menggunakan keyboard dan mouse untuk mengontrol permainan. Remaja bisa belajar mengetik dengan lebih cepat, akurat, dan efisien, dengan bermain game online.

Remaja juga bisa belajar mengetik dengan menggunakan berbagai macam simbol, tanda baca, atau emoticon, yang sering digunakan dalam game online. Keterampilan mengetik ini bisa bermanfaat bagi remaja, terutama untuk keperluan belajar, bekerja, atau berkomunikasi di dunia digital.

10. Meningkatkan Kesehatan Mental

Game online bisa meningkatkan kesehatan mental remaja, jika dimainkan dengan sewajarnya dan tidak berlebihan. Game online bisa memberikan rasa senang, puas, percaya diri, atau bangga, jika remaja bisa menyelesaikan permainan dengan baik.

Game online juga bisa memberikan rasa rileks, tenang, atau damai, jika remaja bisa melupakan masalah atau tekanan yang mereka hadapi. Game online juga bisa memberikan rasa termotivasi, terinspirasi, atau bersemangat, jika remaja bisa belajar atau mengembangkan diri dari game online.

1. Menentukan Waktu Bermain Game Online

Cara yang pertama untuk mengatasi kecanduan game online adalah dengan menentukan waktu bermain game online. Pada awalnya, waktu bermain game online dapat diatur sekitar 30-60 menit sehari. Setelah itu, waktu bermain dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi 1-2 jam sehari. Dengan menentukan waktu bermain yang teratur, dapat membantu mengurangi kecanduan bermain game online.

Dalam Sehari usahakan bermain game berjarak , artinya dibagi menjadi 3×2 jam , pagi bermain game selama 2 jam , siang bermain 2 jam , malam/ sore 2 jam , Namun dalam kenyataannya bermain game online membutuhkan banyak waktu , dari segi permainan yang cukup lama.

Kembali kepada diri kita masing-masing bagaimana membagi waktu dengan benar, jika kita bisa membagi waktu bermain game online dengan benar, tidak akan ada kecanduan.

2. Membatasi Akses Game Online

Selain menentukan waktu bermain game online, cara lain untuk mengatasi kecanduan game online adalah dengan membatasi akses game online. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur jaringan internet atau menghapus game yang sering dimainkan. Dengan membatasi akses game online, dapat membantu seseorang untuk mengurangi kecanduan bermain game online.

Namun, cara ini sering kali menimbulkan pertikaian antara orang tua dan anak , jadi sebagai orang tua sebisanya mungkin untuk membujuk anak untuk tidak bermain game online tersebut.

3. Mencari Alternatif Kegiatan

Untuk mengatasi kecanduan game online, seseorang dapat mencari alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat seperti membaca buku, olahraga, atau kegiatan lain yang disukai. Alternatif kegiatan yang bermanfaat dapat membantu seseorang untuk mengalihkan perhatian dari bermain game online.

Dalam hal ini orang tua disarankan untuk memberikan waktunya untuk anak, karena orang tua yang bisa mengajak anak untuk melakukan aktifitas baru , terkadang pikiran anak itu buntu tidak tau mau melakukan apa setelah selesai bermain game, maka untuk itu peran orang tua disini sangat penting dalam mencarikan kegiatan lain diluar sana.

4. Bertemu dengan Teman non Gamer

Teman-teman dapat menjadi sahabat yang baik bagi seseorang yang ingin menghindari kecanduan bermain game online. Sahabat yang baik akan selalu mengingatkan seseorang tentang bahaya kecanduan bermain game online dan membantu seseorang untuk menemukan cara yang lebih sehat untuk mengisi waktu luang.

5. Bertemu dengan Teman sesama Gamer

Teman-teman yang juga bermain game online dapat menjadi teman bermain yang sehat bagi seseorang yang ingin menghindari kecanduan. Dengan memilih teman-teman yang memiliki minat yang sama dan memiliki kebiasaan bermain game online yang sehat, seseorang akan lebih terdorong untuk bermain game online dengan cara yang sehat juga.

Artinya , dengan kehadiran teman yang memiliki minat bermain game online yang sama, pastinya jika teman tersebut tidak memiliki waktu untuk bermain game online, otomatis anak juga akan tidak bermain game online tersebut. Karena dengan tidak adanya teman membuat game online tersebut terasa hambar dan tidak menyenangkan.

6. Menjadi Streamer atau Konten Kreator

Menjadi streamer atau konten kreator akan membuat Anda lebih terbiasa berbicara di depan kamera atau orang banyak. Hal ini akan membantu meningkatkan keterampilan komunikasi Anda, baik dalam berbicara dengan orang lain secara langsung atau melalui media sosial.

Menjadi streamer atau konten kreator juga bisa membantu Anda membangun komunitas. Anda bisa berteman dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan Anda, sehingga tidak akan merasa kesepian saat bermain game online. Anda juga bisa berdiskusi dan berbagi tips dan trik dengan mereka.

Terakhir, menjadi streamer atau konten kreator bisa menghasilkan uang. Jika Anda berhasil membangun komunitas yang besar, Anda bisa mendapatkan sponsor dari perusahaan atau meraih penghasilan dari donasi yang diberikan oleh para penonton.

Dalam mengatasi kecanduan game online, tidak bisa dilakukan dalam semalam. Memerlukan kesabaran dan ketekunan untuk mengurangi kecanduan tersebut. Hal yang perlu diingat adalah game online seharusnya tidak mengganggu keseimbangan hidup seseorang.

Semoga anda bisa mengatasinya dengan secepat mungkin karena semua waktu memerlukan proses data.

Bagaimana pengaruh game online terhadap prestasi siswa?

Analisis data interaktif yang dilakukan oleh ejournal.unma.ac.id menunjukan hasil bahwa jika game online mempengaruhi prestasi belajar siswa, prestasi belajar mereka menurun.

Mengapa dengan bermain game online kecerdasan seorang anak akan berkurang?

Ketika anak-anak bermain game, struktur dendrit sel-sel otak mereka berubah. Ini mengurangi konsentrasi, menyebabkan lupa dan gagal fokus. Selain itu, paparan radiasi dari perangkat elektronik dapat menyebabkan anak menjadi kurang fokus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *